Hi everybody ! Enjoy, read and be my blog's member ! Thanks for your visit ! :)
RSS

Sabtu, 05 September 2020

Membangun Kemampuan Literasi di Tengah Pandemi

Enam bulan berlalu sejak pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia, pandemi yang melanda lebih dari 200 negara di dunia memberikan dampak yang sangat luas pada berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Pembelajaran jarak jauh telah menjadi rutinitas baru dalam dunia pendidikan. Guru dan siswa hanya bisa bertemu secara virtual melalui pertemuan daring di berbagai media sosial. Interaksi antar teman pun menjadi sangat terbatas karena menerapkan protokol kesehatan, yaitu physical distancing. Perubahan besar seperti ini mengakibatkan siswa harus mampu beradaptasi secara cepat. Namun, apakah semua siswa mampu melakukannya? 

Beradaptasi dengan hal baru menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi perubahan besar di era pandemi. Tak hanya dalam hal pembelajaran dan interaksi sosial, siswa pun dihadapkan pada arus informasi yang begitu cepat. Informasi terus bermunculan dan menghanyutkan siswa dalam berbagai pengetahuan, tanpa bisa dipisahkan mana yang benar maupun yang salah. Hal ini pun memunculkan kebutuhan darurat bagi siswa untuk mampu menjadi pribadi berkarakter dengan kemampuan literasi.

Menanggapi pandemi yang masih berlangsung, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) hadir dengan rangkaian webinar pada Agustus lalu mengangkat tema pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Salah satu poin penting yang disampaikan dalam rangkaian acara ialah mengenai pentingnya kemampuan literasi pada siswa sebagai bekal untuk berperan di tengah masyarakat dunia. “Literasi adalah kecakapan untuk memilih, menganalisis informasi secara kritis, serta menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam kehidupan,”ungkap Sofie Dewayani selaku salah satu pembicara dalam webinar bertajuk mengelola pembelajaran adaptif, fleksibel, dan akomodatif.

 Infografik Literasi Digital | Gerakan Literasi Nasional

Gambar 1. Infografis Literasi Digital

Sumber : gln.kemdikbud.go.id

Memiliki kemampuan literasi menciptakan generasi muda yang berpikir kritis, berpikir sebelum bertindak, dan tidak mudah termakan oleh berita bohong atau hoax. Namun demikian, menciptakan kemampuan literasi tidaklah mudah. Siswa yang masih labil dalam mengambil keputusan membutuhkan sosok pembimbing yang senantiasa mengarahkan dan mengingatkan saat melalui jalan yang salah. Tantangan pun semakin besar dengan interaksi minimal antar guru dan siswa yang terbatas hanya dalam pembelajaran daring dan kemampuan siswa yang meningkat untuk mencari informasi dari berbagai sumber di media sosial.

Mengatasi tantangan yang ada, guru pun dituntut untuk semakin kreatif dalam memberikan pembelajaran bagi siswa dengan beragam gaya belajar. Guru dapat memodifikasi media pembelajarannya menjadi lebih interaktif dan reflektif guna menciptakan kemampuan literasi pada seluruh siswa. Penggunaan media berupa gambar, video, atau cerita dapat memfasilitasi gaya belajar siswa, mulai dari melihat atau visual, mendengar atau audio, membaca atau menulis, hingga melakukan atau kinestetik. Pada akhir setiap pembelajaran, siswa pun dapat diminta untuk merefleksikan pembelajaran yang baru ia dapatkan, sehingga menghasilkan pola pikir untuk selalu mengevaluasi segala informasi yang diterima sebelum disebarkan atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran di era pandemi memerlukan metode adaptif yang disesuaikan dengan kondisi, kompetensi, dan kebutuhan siswa. Modifikasi apapun yang diciptakan memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang bermakna dan tetap berusaha untuk menuntaskan capaian pembelajaran dalam kurikulum. Guru dan siswa dapat bekerja sama untuk saling beradaptasi menghadapi perubahan yang terjadi di era pandemi ini.

 

 

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jumat, 03 April 2020

Puisi Lagi Untuk Kamu


        Selamat Tinggal
Benci..
Inginku membencimu
Itu inginku
Tapi apa dayaku

Semakin hari, hati ini kau lukai
Harusnya semakin dalam rasa benci itu
Tapi aku tak bisa
Tak bisa aku membencimu

Bodohnya hati ini
Tak cukup kau sakiti
Terus kembali
Kembali lagi menjagamu

Namun kau tak kunjung mengerti
Yang kau tau hanya kurangku
Baikku selalu salah
Semakin salah saat ini menyangkut cintamu

Cintamu yang kian hancurkan aku
Tertawakan sedihku
Menebar lagi benci itu ke dalam hatimu
Sakiti hatiku hingga aku tak tau bagaimana mengobatinya lagi

Sekian lama kita bersama
Yang kau ingat mungkin hanya kurangku
Tegaskan engganmu bersamaku
Memaksaku ucapkan selamat tinggal 

Selamat tinggal kasih
Biarlah cintaku selalu salah
Biarlah kau nilai aku salah
Tanpa kau tau kasihku untukmu

Bahagialah dengannya
Ku kan pergi dan takkan kembali
Biarlah salah paham ini ada
Buatku lupa bahwa kau yang kucinta

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Halo semuanya! Ini ada sebuah puisi buatanku.
Sebenarnya ada versi lagunya tapi belum bisa masukin ke sini. 
Sedang mencari cara aku.. Maaf gaptek ya hhe...

Sedikit aku ceritakan soal puisi ini ya.
Jadi ini ungkapan kesedihan seseorang yang selalu dinilai buruk sama orang lain.
Kadang jadi bingung kan kok ini salah itu salah.
Begitu terus sampai ia jadi berpikir apa ini saatnya berhenti ya.
Cinta kata orang suka ga pakai logika sih, tapi mau sampai kapan?
Ada kalanya kita harus stop mencintai kalau selalu tersakiti
Ga baik kalau sedih terus
Lebih baik stop dan lakukan hal lain
Biarkan kebahagiaan terjadi untuknya dan untuk dirimu sendiri
Kita semua berhak bahagia :D



Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

COVID-19

Halo semuanya, apakabar?
Dah lama banget ya ga nulis blog lagi, soalnya kemarin masih sibuk koas sih.
Sekarang udah selesai koasnya tinggal tunggu UKMPPD..
Tapi sayang banget karena pandemi COVID-19, ujianku yang harusnya Mei diundur 3 bulan...
Semoga beneran bisa ujian Agustus deh dan bisa siapin dengan baik jadi langsung lulus dan cepat jadi dokter beneran hhe... Mohon doanya ya semuanya  :)

Bicara soal COVID-19  sebenarnya kemarin sempat mau posting soal itu.. Tapi internetnya lagi error nih jadi baru sempat sekarang deh... Kalau materi kedokterannya sih sudah ada di mana-mana ya... Kalian bisa baca dari WHO, CDC, dan sumber sahih lainnya... Tapi di sini aku mau sharing pandangan aku aja terhadap dampak pandemi ini...

Ada kegalauan sebenarnya melihat akibat COVID-19 ini... Sebenarnya semua hal itu ada baik buruknya, termasuk pandemi ini...

Bukan bersyukur karena pandeminya... Kalau coronavirus ini sih, siapa pun pasti berharap agar virus ini bisa segera enyah dari muka bumi... Angka kematian boleh kecil, tapi penyebaran yang luas membuat orang banyak yang menderita dan makin besar jangkauannya kepada pasien-pasien yang imunokompromi... Maka hal ini bukan hal kecil yang bisa dijadikan bahan bercanda...

Tapi di balik itu semua ada beberapa perubahan-perubahan kecil yang membuat aku cukup kagum dengan umat manusia... Saat seperti ini orang jadi lebih memperhatikan kebersihan, seperti lebih sering mencuci tangan, berpikir bagaimana batuk dan bersin yang baik, dan lain sebagainya.. Coba kita pikirkan sebelum pandemi ini terjadi, seberapa care kita pada kebersihan itu? Ini adalah hal baik yang bisa kita petik di tengah pandemi ini. Semoga kebiasaan baik ini bisa diteruskan meski nanti pandemi kan berakhir ya.

Bukan hanya itu, beberapa orang pun tergerak untuk melakukan kebaikan, seperti adanya layanan pemberian makan bagi pengantar makanan online, warteg gratis, donasi APD, dan lain sebagainya. Hal ini sebenarnya membuat aku secara pribadi merasa senang bahwa ada kebaikan yang bisa disebarkan di tengah dunia kita yang tentu disadari semakin individualis.. Ada kasih di tengah kegelisahan kita menghadapi pandemi ini. Semoga kasih ini dapat terus berkembang ya memberikan cahaya di tengah kegelapan :)

Sayangnya, ada pula hal buruk yang kerap terjadi. Beberapa orang sibuk menyalahkan orang lain akan situasi pandemi ini, bahkan melukai atau mengusir orang lain karena takut dirinya terinfeksi virus ini. Beberapa sibuk menciptakan hoax dan membuat orang lain semakin khawatir. Beberapa orang lainnya sengaja menimbun APD dan bahan makanan untuk dirinya sendiri. Semoga hal ini pun bisa kita minimalisir ya.

Tak perlu menghujat mereka yang bertindak buruk menghadapi pandemi ini. Cukup lakukan kebaikan yang bisa kita lakukan sendiri (Physical distancing, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dll) kemudian nasehati mereka yang salah dengan baik atau setidaknya jangan sebarkan berita yang membuat orang lain jadi gelisah apalagi bila berasal dari sumber yang belum terpercaya. Hargai juga usaha orang lain yang sudah berjuang melawan pandemi ini, seperti pada petugas medis yang merawat pasien COVID-19 (Lindungi mereka yang berjuang untuk kita dan bukan usir mereka karena kalian takut mereka infeksius!) dan pemerintah yang mengatur kebijakan demi semua masyarakat (Hargai dan jangan hanya pandang 1 sisi karena saya yakin masalah ini tidak mudah dan semua jalan keluar ada baik buruknya! Mereka sudah menimbangnya dengan susah payah! Jangan hanya menghujat tapi bantu pikirkan jalan keluar atau diam lebih baik!)

Tak lupa kendalikan juga diri kita! Bila merasa terlalu khawatir bila membaca berita tentang corona, maka STOP MEMBACA! Bukan membuat diri tidak up to date tapi setidaknya buat diri Anda tenang terhindar dari stress dan menghindari diri Anda bertindak terlalu gegabah yang dapat merugikan tidak hanya diri Anda tapi juga orang lain.

Nah, untuk menutup postingan kali ini, berikut kuberikan gambar-gambar ilustrasi terkait COVID-19. Semoga berguna ya :)





Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS